seandainya dekat, aku tak perlu bertanya
apakah kamu menikmati setiap kilometer,
yang membuat kita hanya berkomunikasi lewat tekhnologi?
apakah sabarmu cukup banyak untuk menunggu waktu kita bertemu?
apakah percayamu akan aku,
kau pijakkan disetiap langkah?
apakah rindumu bercampur curiga atau rindu mu tulus sebagai rindu?
semua pertanyaan diatas bermunculan ketika aku tahu,
jarak ini menyulitkan.
kamu yang beri aku ketenangan
disaat aku mulai gelisah dengan jarak.
lalu hanya ada dua pilihan sekarang,
apakah kita akan berteman atau bertengkar dengan jarak?
0 komentar