Magelang; Kota (Penuh) Harapan
Magelang, kota harapan.
hal itu yang gue baca ketika sebuah pertanda bahwa gue telah sampai di kota tujuan gue.
Getir..
gue masih menyangkal, belum terima, jauh dari kata ikhlas bahwa gue harus berada dalam waktu lama di kota ini.
gue hanya memandang tulisan itu hingga tak terlihat, seraya berdoa, "semoga harapan gue terkabul di kota harapan ini"
menginjakkan kaki di kota ini, gue tahu bahwa kota ini tidak patut disalahkan karena kota ini memberikan kenyamanan yang Jakarta sama sekali tidak bisa memberikan hal tersebut.
lalu apalagi yang masih gue cari?
kota ini gue akan menjadi budak ilmu, haus akan segala pengetahuan, mengevolusi dari manusia biasa menjadi sang pengejar mimpi hingga akhirnya mimpi jadi realita
semenyangkal apapun gue, sejauh gue berusaha lari dari kenyataan, yang kaya gitu yang bisa men-cap gue jadi orang bodoh.
malam ini,
mungkin bisa menjadi malam tersantai gue di kota ini,
besok, status manusia biasa gue dicabut.
gue akan jadi penyedia jasa yang berhubungan dengan hal terpenting manusia: nyawa.
berat..
tapi jalannya sudah gue pilih, harus hingga mencapai garis akhir, mundur pun tak tersedia pilihannya.
kuatkan mental, jauhkan dari penyakit malas, serahkan semua pada yang diatas.
yakinlah,
ini akan baik-baik saja
hingga akhirnya gue akan bilang
Selamat Tinggal, kota yang mengabulkan harapan gue;
Magelang
hal itu yang gue baca ketika sebuah pertanda bahwa gue telah sampai di kota tujuan gue.
Getir..
gue masih menyangkal, belum terima, jauh dari kata ikhlas bahwa gue harus berada dalam waktu lama di kota ini.
gue hanya memandang tulisan itu hingga tak terlihat, seraya berdoa, "semoga harapan gue terkabul di kota harapan ini"
menginjakkan kaki di kota ini, gue tahu bahwa kota ini tidak patut disalahkan karena kota ini memberikan kenyamanan yang Jakarta sama sekali tidak bisa memberikan hal tersebut.
lalu apalagi yang masih gue cari?
kota ini gue akan menjadi budak ilmu, haus akan segala pengetahuan, mengevolusi dari manusia biasa menjadi sang pengejar mimpi hingga akhirnya mimpi jadi realita
semenyangkal apapun gue, sejauh gue berusaha lari dari kenyataan, yang kaya gitu yang bisa men-cap gue jadi orang bodoh.
malam ini,
mungkin bisa menjadi malam tersantai gue di kota ini,
besok, status manusia biasa gue dicabut.
gue akan jadi penyedia jasa yang berhubungan dengan hal terpenting manusia: nyawa.
berat..
tapi jalannya sudah gue pilih, harus hingga mencapai garis akhir, mundur pun tak tersedia pilihannya.
kuatkan mental, jauhkan dari penyakit malas, serahkan semua pada yang diatas.
yakinlah,
ini akan baik-baik saja
hingga akhirnya gue akan bilang
Selamat Tinggal, kota yang mengabulkan harapan gue;
Magelang
0 komentar