Terimakasih ke Ibu (#AnakCoassObsgyn)
Berterimakasih kepada ibumu, karena beliau pernah melangkahkan sebelah kakinya di pintu surga ketika beliau melahirkan kamu.
Minggu pertama menjadi #AnakCoassObsgyn, rasanya ingin pulang dan peluk Mama gue! Bertanya bagaimana sakitnya ketika gue memaksa keluar dari perutnya atau penolong persalinan yang bantu Mama baik atau marahin Mama?
Kata Mama: Mama melahirkan gue normal, sudah mulai terasa sakitnya dari jam 10 malam tanggal 17 Oktober tetapi belum ada tanda gue segera keluar. Tuhan masih menahan gue untuk bertemu Mama.
Aku tahu sakitnya, Ma...
Mama tetap kuat sampai akhirnya gue mulai menangis, merasakan alam yang berbeda. Dingin, tapi Mama baik, Mama langsung peluk gue supaya gue yang sewaktu bayi tetap hangat.
Aku tahu sakitnya, Ma...
Mama tetap kuat sampai akhirnya gue mulai menangis, merasakan alam yang berbeda. Dingin, tapi Mama baik, Mama langsung peluk gue supaya gue yang sewaktu bayi tetap hangat.
Gue rasa bukan hanya Ibu gue yang seperti itu. Semua Ibu...
Gue menangis,lapar. Mama memberikan minuman terbaik untuk ku, ASI.
Gue menangis,lapar. Mama memberikan minuman terbaik untuk ku, ASI.
Ibu jagoan sekali, entah apa yang membuatnya berani taruhan, bukan taruhan biasa, Ibu menawarkan nyawa sebagai hadiahnya. Jika menang Ibu akan mendapatkan kita, jika kalah Ibu akan memberi nyawa, untuk kita, bayi mungil yang sembilan bulan ada di dalam perutnya.
Ibu kuat sekali, entah penghilang nyeri seperti apa yang ditenggak hingga bisa melawan sakitnya otot-otot rahim yang berkontraksi kuat. Ultraman yang terkena pukulan monster jahat pun, gue rasa masih tidak sanggup mehana sakitnya.
Ibu keren sekali, membawa-bawa kita kemana pun, segimana pun beratnya kita di dalam sana. Ibu juga bodyguard tercantik, menjaga kita bahkan Ibu belum pernah melihat bentuk kita. Ibu juga tidak pelit, beliau rajin sekali membagi makanannya untuk kita supaya kita tidak kelaparan di dalam.
Ibu kuat sekali, entah penghilang nyeri seperti apa yang ditenggak hingga bisa melawan sakitnya otot-otot rahim yang berkontraksi kuat. Ultraman yang terkena pukulan monster jahat pun, gue rasa masih tidak sanggup mehana sakitnya.
Ibu keren sekali, membawa-bawa kita kemana pun, segimana pun beratnya kita di dalam sana. Ibu juga bodyguard tercantik, menjaga kita bahkan Ibu belum pernah melihat bentuk kita. Ibu juga tidak pelit, beliau rajin sekali membagi makanannya untuk kita supaya kita tidak kelaparan di dalam.
Ibu... Iya, beliau malaikat yang ada di dunia. Nyata. Bukan fana. Malaikat yang setiap saat bisa kita lihat, kita sentuh, kita peluk. Sesekali merengek manja untuk disiapkan makanan. Sesekali lupa, terkadang membantah apa yang dia katakan.
Gue saksinya.
Pernah melihat ibu perih meringis, kadang hampir menyerah tapi ada saja kekuatan yang datang. Nafasnya yang mulai kepayahan, tapi masih meng-iya-kan ketika gue meminta Ibu untuk terus mengatur nafasnya baik-baik.
Gue saksinya.
Pernah melihat ibu perih meringis, kadang hampir menyerah tapi ada saja kekuatan yang datang. Nafasnya yang mulai kepayahan, tapi masih meng-iya-kan ketika gue meminta Ibu untuk terus mengatur nafasnya baik-baik.
Tapi ibu tidak pernah meminta ganti apapun dari semua yang telah dirasakan.
Maka, berterimakasi lah kepada Ibu.
0 komentar