Bagian Tiga
Gue akan cerita tentang ke-arogan-an temen berdelapan gue ketika tidur. Jadi begini, bisa bayangin kan tempat tidur tingkat yang isinya dua atas bawah. Nah! Tempat tidur gue juga persis serupa seperti itu. Karena kamar berisi delapan orang dengan ukuran 5 x 6 meter, kita berpikir keras dengan mengunakan otak kita yang ukurannya sama tapi girusnya lebih lurus, konsultasi dengan desain interior dan sempat diwawancara sama salah satu program televisi yang biasa meliput rumah-rumah unik.
Hentikan ini pikiran bodoh lo sebelum pembaca blog lo kabur 'No
Memangnya ada yang baca 'No?
Ngarep!
Kembali ke topik...
Tujuannya kita merubah tata letak tempat tidur agar kamar ini punya lahan kosong buat sekedar duduk-duduk kumpul bareng dan gegoleran bareng. Disis paling panjang, ujung kanan diisi Mimi si kopi renceng dengan tempat tidur bagian atas, lanjut ke Bangboy, Ayu terus gue (gue bertiga pakai tempat tidur yang bawahnya yang dijajar jadi satu) terus di ujung paling kiri ditempati Pipik yang pakai tempat tidur bagian atas.
Suatu malam, si Mimi kopi renceng memulai arogan tidurnya dengan menjatuhkan kaki 10 sentimeter persis dari muka Bangboy. Bisa bayangin Bangboy yang ga tau apa-apa diperlakukan begitu dengan si Mimi kopi renceng dan Bangboy pun entah gimana seperti menikmati hal tersebut. Dunia ini sduah aneh..
Diikuti hari berikutnya dengan Bangboy dengan tampang tidurnya yang seperti-tak-berdosa menaruh kakinya di badan Ayu. Ayu pun tak mau kalah! Dengan berkah kaki jenjangnya dan ilmu silat selama setahun di Banten, langsung mengeluarkan jurus tendang-laptop-tak-sadar dengan korban laptopnya adalah GUE ! Terimakasih Ayu...
Berkat mu laptop gue pernah merasakan jurus mu.
Sungguh terlalu kamar ini.. Tetapi ini kabar baiknya aroganisme mereka keluar selagi mereka tak sadar. Korban dan pelaku arogan sama-sama tak sadar sehingga tak ada hati yang tersakiti.
Tsailah..
Itu kah kamar gue dengan isi delapan orang. Selalu saja ada kebodohan yang terjadi didalamnya.
0 komentar