Masa Depan

By 9/28/2014

Pernah melihat wajah seseorang lalu kamu melihatnya sebagai gambaran masa depan?

Saya? Pernah.


Entah dia-yang saya lihat sebagai gambaran masa depan saya-entah bukan yang akan jadi masa depan saya yang sebenarnya, tapi saya akhirnya tahu, bagaimana rasanya menyayangi orang dengan sungguh-sungguh. Saya pernah merasakannya. Pernah bahagia yang tidak henti-henti atau senyum-senyum sendiri hampir seperti pasien skizofrenia karena melihat tingkah lakunya. 

Saya pernah, dijatuhi oleh cinta sedemikian rupa, dijatuhi cinta yang tak pernah habis kepada orang yang sama, hingga tak pernah berpikir akan membaginya lagi dengan yang lain.

Saya pernah merasa ada di tempat ternyaman, ketika kedua lengannya melingkari badan saya, senyaman itu hingga saya malas mencari kenyamanan lain.


Saya bingung bagaiman saya mengurainya, bagaimana Tuhan bisa menciptakan skenario se-diluar-akal-saya hingga saya bisa pernah merasa ada masa depan saya, ketika saya melihat wajahnya, ketika saya digenggam tanggannya, ketika saya berjalan di belakangnya, melihat punggungnya di pelataran parkir Sarinah dengan gerimis gerimis hujan yang turun kecil malam itu. (Bahkan gue yakin, tak pernah terpikir oleh dia untuk menjaga gue dari hujan waktu itu).


Saya pernah melihat masa depan saya dari semua hal yang ada dirinya. Dan semoga memang dia, jawabannya.

Amin.




You Might Also Like

0 komentar