Menjadi Bagian Yang Ditunggu Pulang

By 4/22/2014

Balasan untuk kamu, di kisahtanpacerita.com



Sedikit pun tidak pernah terbayang sama aku, menjadi bagian yang ditunggu oleh kamu... untuk pulang.

Seperti yang kamu tulis, pun aku masih ingat dengan jelas apa yang kita lakukan sebelum akhirnya aku meninggalkan Ibukota. Aku juga ingat kalau ada mas mas pegawai Jco yang melihat kita kebingungan karena ada perempuan dengan pipi bengkak yang menangis tapi tetap minta disuapin donat dengan potongan kecil. Aku tahu, bukan urusan mudah buat aku dan kamu belajar menerima jarak, menerima akan ada rentang waktu yang lama untuk bertemu, akan ada banyak cerita yang telat diceritakan atau apapun karena jarak penyebabnya. Aku juga tahu, gimana sok tegarnya kamu melihat aku mulai menyembab, gimana kamu sok masih bisa memberi kekuatan kepadaku dengan sok riang menyanyikan lagi Stinky. Aku tahu, Nyett..

Dua tahun... Ada berapa banyak rindu yang batal bertemu dan akhirnya pasrah kepada koneksi internet dan Skype, ada berapa banyak cerita yang disimpan dan batal diceritakan karena akhirnya menjadi basi dan terlalu malas untuk bercerita lagi, ada berapa banyak malam minggu yang akhirnya terlewat dan film baru yang gagal kita tonton bareng. Pasti banyak yaa Nyet?

Tapi sekarang aku akan pulang dan kita akan berada di kota yang sama lagi. Dalam zona waktu yang sama dan kode pos yang sama lagi.


Terimakasih karena begitu sabarnya untuk menunggu aku pulang.

Terimakasih karena kamu memberitahu kepada ku bagaimana rasanya menjadi bagian yang ditunggu pulang dan ditunggu kedatangannya.

Karena bagian itu lah yang membuat jarak menjadi menyenangkan.




Love,

RAW

You Might Also Like

0 komentar