Patah dan Jatuh Hati Sekaligus

By 1/28/2016

Tanggal 28, empat tahun lebih yang lalu, ada seseorang yang bisa membuat saya patah hati dan bahagia dalam satu waktu. Ada. Nyata.

Empat tahun lebih, seseroang yang saya tidak paham apa tujuan dan maksudnya, yang saya tahu kita sama-sama sedang patah hati, saat itu. Tiap malamnya kita habiskan bersama, pesan-pesan tak jelas hingga pagi, menemani para malaikat turun ke bumi, katanya. Berbagi cerita bodoh tentang masing-masing. Selalu begitu setiap malamnya.

Seseorang yang sehari sebelumnya mengatakan "pakai jaket kalau angin terlalu kencang, jalan kamu masih jauh", dan semua pesan-pesan bodoh lainnya tapi bisa membuat saya didiagnosis skizofrenia karena terlihat cengengesan sendiri.

Lalu esoknya dia menghilang. Menyisakan semua misteri lewat kicauannya di media sosial. Tak ada pesan, tak ada apapun kepada saya. Ah! Kini saya tahu, ada seseorang yang berhasil meluluhlantahkan hatinya, yang menurutnya, dia sudah seperti seorang nelayan pencari ikan, seorang sniper, seorang pemberi kode yang tak pernah diterima oleh receiver-nya.

Kini sempurna lah patah hati saya.

Saya patah hati. Saya benar-benar membenamkan semuanya. Berhenti mencari semua tentang cinta. Benar-benar mengutuk semua atas nama cinta.

Karena  alasan saya berani jatuh cinta adalah dia. 
Hanya karena dia.



Saat itu, empat tahun lebih yang lalu.

Malamnya, pukul 12 lewat. Entah sekecil apa hancuran keping yang rasa saya waktu itu, tapi masih berpura bahagia dan semangat demi mendengar suaranya, demi mendengar sedikit kisah lalunya; dari telfon. Katanya ini nekat. Dan beberapa kata setelahnya membuat saya lebih porak poranda lagi. Beberapa kata setelahnya membuat saya lupa menapak bumi, kemudian jatuh, bukan karena gravitasi.
.
.
.
Tapi karena cinta.

Karena katanya; we cant blame gravity for falling in love.



"Jadi siapa perempuan yang berhasil membuat kamu luluh lantah?"


"Perempuan itu kamu"


Sejak saat itu, saya terus jatuh cinta. Kepada orang yang sama.




Selamat hari nekat yang berujung manis, semoga selalu manis sampai di ujung!


You Might Also Like

0 komentar